Kamis, 05 April 2012

Ganti Body Agar Kembali Beraksi Dan Dinikmati

bengkel karoseri kreasi baru wonosobo
Trihamas Finance Wonosobo _ Suku cadang yang kian tinggi, pelanggan yang semakin sepi, body yang kian keropos dimakan usia dan juga kalah bersaing dengan mereka yang sudah diremajakan hingga kaki-kaki mereka kuat berlari meliuk diantara deru mesin dan asap knalpot. Ah, itulah gambaran sedikit dari mikro bus yang sudah lanjut usia yang mencoba bertahan mencari setoran di tengah persaingan.

Siang itu, kurang lebih lepas jam istirahat. Kami melanjutkan aktifitas seperti biasanya, memberi info dari rumah ke rumah kepada para pemilik angkutan umum, baik angkot maupun mikro bus. Disini kita dituntut untuk selalu jeli melihat peluang yang ada artinya siapapun yang berkaitan dengan mobil khususnya berplat kuning wajib diberi informasi tentang kami, Trihamas Finance Wonosobo.

Berbekal informasi dari salah satu pemilik jasa angkutan yang telah dikunjungi, kami pun mendatangi salah satu karoseri yang cukup terkenal di kota wonosobo, tapi sayang pemilik usaha sedang tidak ada ditempat hari itu. Tapi kami melihat ada beberapa angkot juga mikro bus yang rupanya sedang diperbaiki dengan berganti body.

bertahan di tengah persaingan, mikro bus tahun 1983
"Wahid Romadhon!", seorang lelaki yang masih cukup muda membalas perkenalan kami dengan berjabat tangan. Kami pun kemudian terlibat pembicaraan. Lelaki berusia 29 tahun yang berasal dari Kaliwiro, Wonosobo ini rupanya sedang mempercayakan 1 dari 2 armadanya kepada bengkel karoseri untuk memperbaiki body mikro busnya yang dirasa sudah tidak menarik lagi. 

Setelah tahu kami dari lembaga pembiayaan, serta merta dia menanyakan banyak hal. Termasuk keinginannya untuk bekerjasama, tapi sayang ternyata tahun armadanya sudah tidak masuk dalam pembiayaan kami.

"Jadi untuk menarik minat pelanggan ya kami harus perbaiki body armadanya Mas", sebab jika tidak pelanggan bisa ogah, walau mesin tua tahun 1988 tapi kalau bodinya baru kan menarik juga jadinya?", katanya sembari tertawa. "Kenapa tidak diremajakan saja?", tanya kami. Dia pun menggeleng, "wah, kalau beli yang tahun muda rasanya tidak sesuai dengan pemasukan yang ada setiap hari, lagi pula tidak ada dana Mas!", katanya. 

Memang tidak dipungkiri, dilema bagi para pemilik angkutan terutama bagi mereka yang kebetulan berada pada trayek yang relatif sepi. Berbeda halnya dengan trayek yang cukup stabil seperti jurusan Wonosobo - Sapuran - Kepil - Purworejo atau Wonosobo - Dieng.

Biar mesin tua 1993, tapi body fresh dan menggoda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar